Cerita dalam mimpi terkadang tidak masuk akal tetapi sering juga menghibur. Bahkan kadang-kadang kita bisa mendapatkan solusi masalah kita dari mimpi. Haruskah kita repot-repot untuk menafsirkan mimpi kita?. Banyak yang mengatakan ya, karena mungkin kita memiliki banyak pelajaran yang dapat diambil dari mimpi kita.

Mimpi adalah suksesi gambar, ide, emosi dan sensasi yang terjadi tanpa sengaja dalam pikiran bawah sadar selama tahap-tahap tertentu dari tidur. Isi dan tujuan dari mimpi sulit dipahami. Penelitian ilmiah dari mimpi dikenal sebagai oneirology. Para ilmuwan percaya bahwa mimpi terjadi setiap saat kala semua orang tertidur, tetapi orang akan cenderung lupa akan mimpinya ketika mereka secara alami terbangun dari tidur.

Ketika kita tidur, kita melalui lima tahapan tidur. Tahap Pertama adalah "Light Sleep" pada tahap ini, kinerja otot melambat. Pada saat ini seseorang mudah untuk bangun. Tahap kedua adalah tidur sedikit lebih dalam. Tahap tiga dan empat inilah saat kita mengalami tidur nyenyak (Deep Sleep). Aktivitas otak kita sepanjang tahap ini secara bertahap melambat sehingga membuat kita dapat tidur dengan  nyenyak, pada tahap ini otak kita mencapai gelombang otak delta (gelombang otak yang paling rendah setelah Theta, Alpha, dan Beta). Sekitar 90 menit setelah kita tidur dan setelah meliwati tahap ke empat pada tahap tidur, lalu mulailah kita dengan tahapan yang disebut dengan REM. pada tahapan REM, gelombang otak meningkat, tetapi kinerja otot tetap rilex dan tekanan darah naik, serta pernafasan cepat juga dalam. Jika seseorang terbangun selama masa tidur REM (Rapid Eye Movement), mereka jauh lebih mungkin untuk mengingat mimpi itu.

Tahapan - Tahapan Tidur

Gerakan mata cepat (Rapid Eye Movement) dikemukakan pada tahun 1952 oleh peneliti dari University of Chicago yaitu Eugene Aserinsky, yang pada saat itu merupakan seorang mahasiswa pascasarjana dalam fakultas fisiologi, dan Nathaniel Kleitman, Ph.D. Masa tidur REM, paling umum ditandai oleh gerakan mata.

Ketika kita sedang tidur, kita tidak bisa mengontrol tubuh kita, karena pada saat itu kita menjadi lumpuh. Kelumpuhan ini disebabkan oleh pelepasan glisin, asam amino, dari batang otak (Brainstem) ke motoneurons (neuron yang melakukan impuls keluar dari otak menuju otot) yang mencegahnya mendapatkan rangsangan ketika kita bermimpi. Kelumpuhan ini bisa menjadi cara alami untuk memastikan kita tidak bertindak pada saat kita bermimpi. Jika tidak, ketika kamu tidur di samping seseorang yang sedang bermimpi tentang bermain sepak bola, mungkin kamu akan mendapatkan tendangan berulang kali dari teman disampingmu.

Lihat Juga:
Bagaimana Kita Berfikir
Sleep Paralys [Rep-Repan]

Reference:
Wikipedia [EN] - Dream
Dmoz - Dream Research
Loading comments...
Misc