Sejak tahun 2000an disaat trend Internet di Indonesia booming dan makin banyaknya penyedia jasa internet, perkumpulan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) membuat interkoneksi peering nasional agar pengelamatan di Internet menjadi lebih cepat dan tidak membuang traffic internet ke Internet global / internasional. Interkoneksi ini disebut IIX atau Indonesia Internet Exchange, yang menghubungkan semua ISP (internet Service Provider), NAP (Network Access Provider) dan Telco lainnya kedalam jaringan yang terpusat dan saling terhubung. Interkoneksi ini berada di Gedung Cyber Jl. Kuningan Barat No 8 Jakarta. Jadi dengan interkoneksi peering ini maka koneksi antara ISP di Indonesia tidak perlu pengelamatan/routing ke luar negeri lagi.

Rooftop Gedung Cyber
Gedung Cyber sendiri sudah menjadi “icon” di Indonesia jika ingin interkoneksi dengan para ISP dan NAP lainnya dapat dilakukan di Gedung ini. Untuk dapat terkoneksi ke Gedung cyber ini banyak para provider menggunakan transmisi lastmile Fiber Optic, Satelite, Leased Channel atau Wireless. Maka benar adanya bahwa jantung telekomunikasi internet Indonesia ada di gedung cyber Jakarta.


Gedung Cyber
IIX dibentuk oleh APJII yang awalnya bersifat amal dan sukarela dengan maksud menyatukan trafik antar ISP di Indonesia sehingga tidak perlu transit ke luar negeri. Tujuan IIX adalah membentuk jaringan interkoneksi nasional yang memiliki kemampuan dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan yang ada, untuk digunakan oleh setiap ISP yang memiliki ijin beroperasi di Indonesia. ISP yang tersambung ke IIX tanpa biaya bandwith, hanya biaya link fisik sepeti serat optik, wireless atau leased line, yang berbeda-beda. Cukup murah bagi ISP yang berada di Jakarta tetapi mahal bagi ISP yang ada di luar Jakarta, apalagi di luar Jawa, karena biaya link fisiknya saja jauh lebih mahal daripada link internasional termasuk kapasitas bandwidth langsung melalui satelit ke luar negeri.
Layanan akses ke IIX diberikan kepada seluruh lokasi yang terhubung dengan Jardiknas. IIX adalah interkoneksi antar komunitas penyedia jasa internet (ISP – Internet Service Provider) di Indonesia. Dengan demikian seluruh lokasi yang terkoneksi dengan Jardiknas dapat mengakses berbagai sumber daya informasi (contoh: website atau sejenisnya) yang tersedia melalui link ISP-ISP Nasional secara langsung tanpa melalui jalur internasional (Internet Link). Kapasitas koneksi Jardiknas ke OpenIX saat ini yang disediakan sebesar 2 x 100 Mbps (Total 200 Mbps) (http://jardiknas.diknas.go.id/) jadi dengan IIX ini kita dapat menghemat bandwidth ke internet global karena interkoneksi IIX ini memungkinkan kita dapat mengakses resources dengan cepat yang berada di dalam jaringan IIX.
Saat ini terdapat tiga node utama IIX yang terhubung dengan backbone Fiber Optic dan topology ring yang menjadi interkoneksi utama backbone ke koneksi IIX lainnya seperti ke IIX Korwil yang berada di daerah-daerah dan IIX khusus e-gov seperti pemerintahan, militer dan pendidikan (JARDIKNAS), ketiga tempat tersebut adalah ;
  1. IIX 1 berada di Gedung Telkom Grha Citra Caraka, Jl. Jend. Gatot Subroto 52 dan direlokasi ke Gedung Arthatel
  2. IIX-2 terletak di Gedung Cyber Jl. Kuningan Barat No. 8 Jakarta
  3. IIX-3 berada di Annex Building Suite 101 AB Plaza Kuningan Jl. H.R. Rasuna Said Kav C 11 – 14 (http://www.napinfo.net)

Gambar Topology IIX
Dari gambar topology diatas dapat diterangkan ;
  1. Koneksi backbone topology ring antara IIX-1 dengan IIX-2 dan IIX-3 menggunakan kabel Fiber Optic (FO) dengan transfer data 1Gbps
  2. Koneksi dari IIX di jakarta ke IIX Wilayah di daerah-daerah menggunakan leased channel, atau metro-e dari NAP UPSTREAM yang disewa oleh para ISP daerah tersebut, IIX korwil palembang baru saja terbentuk dan akan dimulai untuk peering ISP di palembang.
  3. Koneksi e-gov untuk kepentingan DIKNAS, MILITER atau pemerintahan lainnya dihubungkan ke core IIX via leased channel atau provider linknya.
Tujuan utama membuat simpul-simpul di daerah indonesia untuk mengumpulkan semua provider ISP di indonesia dan pengguna content lokal lainnya untuk terinterkoneksi ke IIX. Dari data yang didapat 50 % traffic berasal dari ISP dan kebanyakan untuk traffic bandwidth games. Misalnya ada sebuah penyedia layanan yang servernya di letakan di bawah provider yang interkoneksinya ada ke IIX, maka paket data request dari pengirim tidak akan dirouting ke luar negeri namun akan langsung masuk ke routing router provider tersebut.
Source: deris.unsri.ac.id
Loading comments...
Misc